Dukung Zero Stunting, Kecamatan Kauman Agendakan Rembug dan Rumah Desa Sehat APBDes 2022 |
Dukung kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Ponorogo menuju Zero Stunting, ditanggapi positif dan dengan langkah pasti oleh seluruh lapisan masyarakat utamanya di wilayah lingkup Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.
Seperti yang dilaksanakan pada Kamis (7/10/21) di balai Desa Plosojenar, Kecamatan Kauman. Rakor dan Bimtek semua operator EHDW S16 desa se-Kecamatan Kauman dengan narasumber Bapak Zainuddin dari Tenaga Ahli Kabupaten Ponorogo dibantu TPP Kecamatan Kauman. Beberapa hal yang dibahas didalam diskusi kelompok kali ini adalah evaluasi dan usulan kegiatan terkait layanan didesa.
Hal ini terdiri dari kegiatan bidang Posyandu yaitu pembahasan terkait KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan Konseling Gizi Terpadu, kemudian di bidang PAUD dilakukan pembahasan terkait Parenting, di bagian keluarga melakukan pembahasan antara lain pengetahuan dan realisasi dari sanitasi dan air bersih serta perlindungan sosial.
Tenaga Ahli Kabupaten Ponorogo turut memberi pengarahan utamanya pembahasan di Bidang Kesehatan |
Yang tidak kalah penting dalam hal ini adalah rembug Stunting yang akan dilaksanakan di tiap-tiap desa. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Desa Plosojenar, Sutrisno, yang kebetulan menjadi tuan rumah dalam kegiatan kali ini. "Rembug Stunting kali ini akan menjadi planning utama kita, mengurangi angka gizi buruk dengan orang tua asuh. Yang jelas akan kita coba masukkan pada perencanaan APBDes 2022 atau tahun depan. Karena ini merupakan perwujudan kita dalam mendukung program dan kinerja Pemerintah Kabupaten Ponorogo." Jelasnya.
Disisi lain, Dwi Rahayu Hernawati sebagai pendamping desa setempat, mengatakan, "sementara ini baru perencanaan ya, per desa masih akan mengadakan musyawarah rembug stunting, kita akan jajaki data di masyarakat. Data akan diakses oleh operator tiap desa." Jelasnya.
Sebagai TPP (Tenaga Pendamping Profesional) yang memfasilitasi adalah Pendamping Desa (PD) kecamatan, Bapak Mas'ud dan PLD (Pendamping Lokal Desa adalah Dwi Rahayu Hernawati dan Ifan Fanani. Ia bersama para Tenaga Operator, Kepala Desa dan Pendamping Desa akan berusaha merealisasikan terbentuknya Rumah Desa Sehat (RDS). Beberapa program dari segi kesehatan akan menjadi prioritas utamanya dalam mendampingi desa-desa.
Sementara itu Bapak Zainuddin selaku Tenaga Ahli menguraikan beberapa point penting yang diberikan kepada seluruh operator, yaitu penyusunan dokumen-dokumen penting dalam kegiatan di desa pada tahun anggaran selanjutnya. Kegiatan yang dimaksud antara lain diskusi Kelompok Evaluasi dan Usulan Kegiatan Terkait Layanan di Desa kemudian dokumen rembug Stunting, proses rembug Stunting desa dan output rembug Stunting desa.
"Yang harus dipersiapkan antara lain adalah adanya dokumen usulan rencana kegiatan beserta rencana pembiayaannya pada tahun berikutnya, juga adanya dokumen hasil evaluasi realisasi pembangunan desa di bidang Pendidikan dan Kesehatan di desa pada tahun berjalan." Jelasnya.
"Sebagai tindak lanjut rembug stunting desa nantinya yaitu hasil rembug stunting diserahkan kepada Kepala Desa dan pemerintah Desa untuk menjadi bahan penyusunan RKPD dan APBDesa tahun anggaran berikutnya. Menentukan delegasi peserta rembug stunting sebagai peserta dalam musrenbang desa untuk mengawasi hasil rembug stunting." Sambungnya.
Ia berharap dengan adanya pematangan program kali ini rencana akan tersusun baik, tertata dan terorganisir termasuk dalam pemilihan pengurus Rumah Desa Sehat serta perencanaan langkah kerjanya.(Sw/Ny)
COMMENTS