Kepala Desa Trisono, Misni menerangkan terkait postingan dana RT menjadi kursi |
Media Sosial memang tak dapat dipungkiri memiliki peranan besar dalam kehidupan masyarakat termasuk untuk sarana penyebaran informasi. Namun hal ini tentu saja dirasa kurang pas apabila digunakan untuk menggiring opini publik menjadi informasi yang diterima secara negatif.
Postingan terkait pembelian kursi dana RT Desa Trisono sempat viral dimedia sosial, tepatnya di salah satu grup facebook. Diduga postingan tersebut menganggap tidak sesuai dengan harga dan besaran dana yang turun serta jumlah realisasi di lapangan.
Diketahui realisasi dana RT Desa Trisono tahun 2021 dibelikan kursi sebanyak 28 kursi untuk masing masing RT, Dengan harapan apabila ada warga masyarakat yang memiliki hajat atau kegiatan bisa digunakan dan bisa mengakomodir dengan cepat.
Ditemui media di kantor Balai Desa, Misni, Kepala Desa Setempat Saat dikonfirmasi terkait postingan tersebut, harga kursi yang dikatakan maksimal 60 ribu rupiah dan sisa dananya kemana, menjelaskan. "Coba dicek di seluruh desa sekecamatan babadan harga kursi termurah dengan merk tersebut hanya di Trisono. Saya mengambil langsung dari distributornya. Saya sangat menyayangkan karena status yang diposting di facebook adalah dari salah satu ketua RT kita sendiri. Sebenarnya bahasanya baik, namun kok dibelakang pernyataannya di status seperti itu, entah maksudnya apa." Urainya.
Namun, kemarin beliau (pak RT) sudah meminta maaf kepada saya secara pribadi, bahkan juga sudah meminta maaf saat acara musyawarah RT pertemuan ketiga dihadapan RT lainnya. Karena beliaunya itu waktu pertemuan pertama tidak hadir, juga saat pengambilan kursi" Imbuhnya
Pihaknya menjabarkan anggaran tak hanya untuk membeli kursi namun juga ada ploting untuk musyawarah. "Disini jumlah RT-nya ada 39 RT, kami sepakat membelikan dana RT tersebut kursi untuk warga masyarakat. Selain kursi kita juga belikan pilox untuk menulis identitas kepemilikan kursi. Waktunya memang mendadak, apalagi dengan adanya perubahan dana RT adanya dana mamin (makan-minum)." Sambungnya.
Menanggapi cuitan di media sosial, munculnya postingan tersebut barang tentu membuat Kepala Desa Trisono kaget dan kecewa, menurutnya sudah ada kesepakatan dalam musyawarah RT dan setiap RT belum mempunyai kursi untuk kepentingan warga ketika ada hajatan atau acara. Selain itu, belum ada bantuan entah itu dari Dewan atau dana reses manapun.
Ia berharap bisa bertemu dengan si pembuat postingan yang belum diketahui identitasnya tersebut supaya bisa diketahui apa maksud dari perbuatannya. "Sebagai wakil dari masyarakat Desa Trisono, saya selaku Kepala Desa berharap kita bisa duduk bersama, kepada teman-teman, saudara-saudara anggota LSM, Media, Lembaga sehingga kita bisa saling seiring dan sejalan. Apabila ada permasalahan, klarifikasi dulu ke Desa, kita cari duduk kebenarannya supaya tidak simpang siur karena jika sudah terunggah di media sosial akan bisa merugikan pihak lain." Pungkasnya.(Sw/Ny)
COMMENTS